TamanKanak - Kanak ..merupakan satuan PAUD yang dikelola dengan management berbasis masyarakat dibawah naungan Yayasan Dharma Wanita Kelurahan Desa .. yang telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Nomor , untuk program Tman Kanak - Kanak dan telah lulus akreditasi dari BAN PNFI tahun .. nilai B dengan Nomor sertifikat .. Vay Tiền Nhanh. Sejarah PAUD di Indonesia dan Perkembangan dari waktu ke waktunya. Memahami sejarah PAUD di Indonesia sama halnya dengan memaharni perjalan panjang dinamika dan pasang-surut pendidikan di Indonesia. Kehadiran PAUD di Indonesia sesungguhnya dimulai sejak sebelum kemerdekaan. Pada masa ini setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan nasional pada penjajahan Belanda 1908-1941 dan masa penjajahan Jepang 1942-1945. Namun demikian, keberadaan PAUD di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan PAUD di dunia internasional. Pada tahun 1840 Friedrich Wilhelm August Frobel mendirikan Kindergarten di kota Blankerburg, Jerman, yang merupakan pelopor pendidikan anak usia dini di dunia. Kinder berarti anak dan garten berarti taman. Menurut Frobel, anak usia dini diibaratkan seperti tunas tumbuh-tumbuhan, masih memerlukan pemeliharaan dan perhatian sepenuhnya dari si “juru tanam”. Berdirinya Kindergarten yang juga dikenal sebagai Frobel School berpengaruh terhadap perkembangan PAUD di seluruh dunia. Konsep Kindergarten dengan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia. PAUD versi lain pun muncul. Pada tahun 1907 di pemukiman kumuh San Lorenzo, Italia, Maria Montessori, seorang yang berlatar belakang dokter, mendirikan Casa dei Bambini yang ditujukan bagi perawatan anak-anak dari keluarga miskin dan kaum buruh. Casa dei Bambini artinya rumah untuk perawatan anak yang selanjutnya dikenal sebagai Rumah Anak. Di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membawa konsep ini dan mendirikan Frobel School bagi anak­-anaknya. Seiring dengan kebangkitan nasional yang diawali berdirinya pergerakan pemuda Budi Utomo, kesadaran akan pentingaya pendidikan bagi kaum bumi putera semakin dirasakan. Frobel School yang awalnya hanya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Belanda, Eropa, dan Bangsawan, mulai dikenal oleh cendekiawan muda pribumi. Pada tahun 1919 Persatuan Wanita Aisyiyah mendirikan Bustanul Athfal yang pertama di Yogyakarta. Kurikulum dan materi pendidikannya menanamkan sikap nasionalisme dan nilai-nilai ajaran agama. Bustanul Athfal ditujukan untuk merespon popularitas lembaga PAUD yang berorientasi Eropa. Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantoro, sepulang diasingkan dari Belanda selama dua tahun 1913 – 1915, mendirikan Taman Lare atau Taman Anak atau Kindertuin yang akhirnya berkembang menjadi Taman Indria. Pada masa penjajahan Jepang, lembaga pendidikan sejenis PAUD, terus berlanjut namun semakin berkurang. Pemerintah Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD, namun melengkapi kegiatan kelasnya dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Periode berikutnya adalah periode setelah kemerdekaan. Periode ini setidaknya terbagi menjadi 6 periode, yaitu periode 1945-1965; 1965-1998; 1998-2003; 2003-2009; dan periode 2010-sekarang. Periode 1945-1965 ditandai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita. Yayasan tersebut mendirikan Sekolah Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta dan merupakan gerakan nasionalis dalam melawan kembalinya Belanda. Di era ini pemerintah dan swasta mulai nnembangun banyak TK. Pada tahun 1950, melalui UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah keberadaan TK resmi diakui sebagai hagian dari sistem pendidikan nasional. Pada tahun itu pula, tepatnya tanggal 22 Mei 1950 berdiri IGTKI. Pada tahun 1951 berdiri Yayasan Bersekolah Pada Ibu yang menyumbang pendirian TK hingga menyebar ke luar pulau Jawa. Tahun 1951-1955, pemerintah berupaya mengembangkan kurikulum, menyediakan fasilitas, dan mengedakan supervisi ke TK-TK. Pada perode itu pula didirikan SPG-TK Nasional di Jakarta dengan pemberian subsidi, dan pengembangannya yang terus berlanjut hingga ke luar pulau Jawa. Pada tahun 1957 berdiri GOPTKI Gabungan Organisasi Penyelenggara TK Indonesia yang melaksanakan kongres pertamanya pada tahun 1959. Pada awal tahun 1960-an, mulai didirikan TK yang berstatus negeri. Tahun 1960-1963, pemerintah mulai melakukan pengiriman SDM untuk belajar ke mar negeri, diantaranya ke Australia, USA, dan New Zealand. Dampak dari pengiriman SDM tersebut, terjadi modernisasi pendidikan di tingkat PAUD berskala besar dan merupakan jawaban atas ketidakpuasan sebelumnya. Sebagai penghujung, di periode tersebut, yaitu tahun 1963-1964 lahirlah Proyek Kurikulum Gaya Baru. Inti kurikulum tersebut berorientasi pada fasilitasi anak mendekati kecakapan, kebutuhan dan minat individual. Ciri khasnya tersedia pusat minat sudut, seperti sudut rumah tangga, sudut seni, pusat musik, dan sebagainya. Periode 1965-1998 ditandai dengan diperkenalkannya silabus kurikulum baru tahun 1968 yang menggantikan kurikulum versi 1964 Kurikulum Gaya Baru. Pada bulan November 1968, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNICEF dalam bentuk penyediaan konsultan dan pendanaan untuk penataran guru dan administrator pendidikan di tingkat TK. Pada tahun 1970, mulai dijalin kerjasama nyata antara Pemerintah dengan GOPTKI, IGTKI, dan PGRI. Kerjasama tersebut melahirkan kegiatan workshop bersama, dengan tema “Konsolidasi Gerakan Prasekolah”. Kegiatan yang sama dilakukan tahun 1973, dengan tema “Membakukan Organisasi dan Manajemen Program-Program Prasekolah”. Pada tahun 1974, diberlakukan kurikulum baru yang merupakan pembaharuan dari kurikulum 1968. Isi kurikulum meliputi PMP, kegiatan bermain bebas, pendidikan bahasa, PLH, ungkapan kreatif, pendidikan olah raga, pendidikan dan pemeliharaan kesehatan, serta pendidikan skolastik. Pada tahun 1984, diberlakukan kurikulum baru dengan isi kurikulum meliputi bidang pengembangan agama, PMP, daya cipta, jasmani dan kesehatan, daya fikir/pengetahuan, serta perasaan kemasyarakatan dan lingkungan. Berlakunya UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diikuti terbitnya PP No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, semakin mempertegas cksistensl clan kedudukan pendidikan prasekolah di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1993, diberlakukan kurikulum TK 1993. Dalam kurikulum 1993 tersebut terdapat dua kegiatan utama, yaitu 1 Program pembentukan perilaku, dan 2 Program pengembangan kemampuan dasar daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani. Terkait dengan penyiapan pendidik oleh perguruan tinggi, mulai tahun 1979 di IKIP Jakarta didirikan jurusan Pendidikan Prasekolah dan Dasar jenjang S-1, yang terselengara hingga tahun 1998 yang setelah tahun 1998 berubah menjadi Program S-1 Pendidikan anak usia dini hingga sekarang. Upaya lebih luas dalam pengadaan pendidik PAUD oleh perguruan tinggi terjadi pada tahun 1993/1994-1996/1997 peningkatan kualifikasi guru prasekolah dari SPG ke D-2 PGTK yang penyelenggaraanya dimulai dari IKIP Jakarta, IKIP Medan, IKIP Yogyakarta, dan kemudian IKIP Bandung. Pada tahun 1998 menguatkan berbagai upaya di bidang pendidikan anak usia dini, maka diadakan Semiloka Tingkat Nasional tentang Pendidikan Anak Usia Dini di IKIP Jakarta. Peserta terdiri dari 10 LPTK dan unsur dinas pendidikan dari seluruh Indonesia. Periode 1998-2003 ditandai dengan otonomi pendidikan, yang beipengaruh terhadap tata kelola penanganan PAUD di pusat maupun di daerah-daerah. Pada periode ini pemerintah mulai mendukung berkembangnya PAUD jalur pendidikan nonformal dalam bentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA dan Satuan PAUD Sejenis dalam bentuk pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu. Melalui dukungan Bank Dunia pada 1998-2004 pemerintah merintis program Pengembangan Anak Dini Usia di 4 propinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Bali, dan Sulawesi Selatan. Program dilanjutkan pada tahun 2008-2013 dengan nama program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini PPAUD dengan dukungan pembiayaan pinjaman dari Bank Dunia dan hibah dari pernerintah Belanda. Pada tahun 2001 dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia PADU yang mengemban mandat melakukan pembinaan satuan PAUD nonformal. Pada tahun 2002 terbentuk konsorsium PAUD yang membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan. Pada bulan Februari 2002, terbentuk forum PADU/PAUD tingkat Nasional yang turut berkontribusi dalam pengembangan dan pembangunan PAUD di Indonesia. Di periode ini pula terjadi pendirian PGTK/PG­PAUD jenjang S-1 di beberapa perguruan tinggi PGTK S-I di UPI, PGTK S-1 IKIP Yogyakarta, dll. Periode 2003-2009, ditandai dengan keluarnya Undang­-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan jawaban atas tuntutan reformasi dalarn semua aspek kehidupan. Melalui UU ini untuk pertama kali PAUD diatur secara khusus dalam sebuah undang-undang, yaitu pada pasal 1 butir 14 tentang pengertian PAUD; pasal 28 yang secara khusus mengatur tentang PAUD; dan pasal-pasal terkait lainnya. Pada tahun 2003 diselenggarakan Seminar dan Lokakarya Nasional Semiloknas di IKIP Bandung yang menghadirkan para akademisi dari perguruan tinggi, forum PAUD, dan praktisi PAUD dari berbagai daerah. Semiloknas ini menghasilkan `blue print’ tentang kerangka akadernik dan rujukan pengembangan PAUD di Indonesia yang mengawali konseptualisasi pembangunan PAUD Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2005 berdiri organisasi profesi, himpunan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Indonesia HIMPAUDI yang menggerakkan seluruh potensi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembentukan HIMPAUDI di tingkat pusat ini dengan cepat diikuti dengan pembentukan HIMPAUDI tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota. Pada tahun 2004-2009 program PAUD menjadi salah satu dari 10 prioritas program Depdiknas sehingga PAUD menjadi salah satu program pokok dalam pembangunan pendidikan di Indonesia tertuang dalam RPJM Tahun 2004­-2009 dan Renstra Depdiknas Tahun 2004-2009. Pada penghujung tahun 2009, diterbitkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD formal dan nonformal. Periode 2010-sekarang, ditandai dengan kebijakan penggabungan pembinaan PAUD formal dan PAUD nonformal di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal PAUDNI melalui Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010. Pada perjalanan sejarah pembinaan PAUD di Indonesia, akhirnya terjadi kristalisasi bentuk­bentuk satuan PAUD dengan berbagai karakteristiknya yang meliputi TK termasuk Taman Kanak-kanak Bustanul Athfal/TK-BA, RA, KB, TPA, Satuan PAUD Sejenis, serta PAUD berbasis keluarga dan/atau lingkungan. Demikian bunda juga ayah, jika Sejarah PAUD di Indonesia dan Perkembangan Asal Usul PAUD menarik dan bermanfaat silahkan pencet tombol bagikan yang kami sediakan di bawah melalui Facebook, Twitter atau Google+. Salam sejahtera untuk para sahabat semuanya. Kali saya ingin berbagi kepada para sahabat yang bergelut dalam dunia pendidikan. Yakni seputar tips / cara menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP untuk jenjang PAUD, RA, dan TK. Meliputi Pengertian KTSP PAUD, Prinsip Penyusunan KTSP, Prosedur Operasonal Pengembangan KTSP, Sistematika KTSP PAUD, dan latihan menyusun KTSP jenjang PAUD, RA, TK. Pengertian KTSP PAUD Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD KTSP PAUD diartikan sebagai kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan oleh satuan PAUD masing-masing. Prinsip Penyusunan KTSP Pembentukan sikap spiritual dan sosial anak Mempertimbangkan tahapan tumbuh kembang anak, potensi, minat dan karakteristik anak Holistik-Integratif Dilaksanakan dengan cara belajar melalui bermain Mempertimbangkan kebutuhan anak termasuk anak berkebutuhan khusus Berkesinambungan atau kontinum perkembangan anak dari usia lahir hingga 6 tahun Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Memperhatikan sosial budaya dan kontekstual Prosedur Operasonal Pengembangan KTSP a. Analisis Konteks Melihat dan menelaah Perundangan, Peraturan, Kebijakan dan berbagai acuan lainnya Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum PAUD Visi, misi, dan tujuan yang ingin dibangun oleh satuan PAUD Strategi/Model pembelajaran yang dipilih/digunakan oleh satuan PAUD Daya dukung Sarpras, SDM, lingkungan, biaya, dll b. Penyusunan Dokumen Membentuk Tim Pengembang KTSP kelompok Kerja Tim pengembang kurikulum TPK KTSP di setiap satuan ditentukan oleh Satuan PAUD masing-masing. TPK KTSP PAUD terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite PAUD, atau pihak lain yang diperlukan. Tim pengembang kurikulum bertugas Melakukan analisis konteks Menyusun draft KTSP Melakukan revieu dan perbaikan KTSP Finalisasi Dokumen KTSP b. Pengesahan dan Pemberlakuan Pengelola satuan PAUD mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk atas nama pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dokumen yang telah disahkan kemudian disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan bersama dan sebagai tanggung jawab bersama. Sistematika KTSP PAUD Halaman Judul Kata Pengantar Lembar Pengesahan Daftar Isi BAGIAN I. PROFIL LEMBAGA Satuan Lembaga PAUD penyelenggara, pengelola dan pendidik B. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD D. Status Satuan lembaga PAUD negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll BAGIAN II. DOKUMEN I A. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penyusunan KTSP PAUD Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PAUD Visi Satuan PAUD Misi Satuan PAUD Tujuan Satuan PAUD C. KARAKTERISTIK SATUAN PAUD D. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM E. KALENDER PENDIDIKAN F. PROGRAM TAHUNAN BAGIAN III. DOKUMEN I A. Program Semester B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan Contoh C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Contoh D. Penilaian Pembelajaran Contoh BAGIAN IV. PENUTUP Isi dengan kata-kata penutup BAGIAN V. LAMPIRAN Kalender Pendidikan Program Tahunan Satuan PAUD Program Semester Satuan PAUD Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Contoh Standar Operasional Prosedur SOP Layanan/ Pembelajaran anak Tata Tertib Satuan PAUD Dll. yang perlu Mari Kita Latihan Penyusunan KTSP PAUD Tahap Demi Tahap Langsung Menyusun Bagian II, yaitu Dokumen I dan II PENYUSUNAN Bagian II DOKUMEN I KTSP PAUD DOKUMEN I BERISI Pendahuluan Latar belakang, tujuan KTSP dan dasar hukum, Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD Karakteristik satuan PAUD Struktur Kurikulum satuan PAUD Kalender Pendidikan. Program Tahunan Lembar Kerja 1 Buatlah rumusan latar belakang penyusunan KTSP untuk satuan PAUD Anda ! Alenia 1 berisi alasan yang mendorong satuan PAUD anda membuat KTSP. Alenia 2 berisi pentingnya KTSP disusun di satuan PAUD anda. CONTOH DOKUMEN 1 LATAR BELAKANG Latar belakang menjelaskan Alasan yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan pendidikan. Pentingnya pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD Contoh dokument kurikulum PAUD CONTOH RUMUSAN LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmuPengetahuan dan tehnologi serta budaya berkembang. Memahami kondisi tersebut maka Taman Kanak-Kanak ... memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD, dst ... Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak ... disusun oleh ... unsur yang terlibat dalam penyusunan KTSP keberadaannya sangat penting karena KTSP sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran . KTSP juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaina tujuan, program keseluruhan kegiatan pembelajaran ,dst ... TUJUAN KTSP KTSP bertujuan untuk Memberikan acuan bagi pengelola dan pendidik dalam menyusun program layanan , kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan anak. Memberikan informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan Dst ... Selengkapnya, simak artikel tentang tujuan dan kerangka dasar kurikulum 2013 paud DASAR PENYUSUNAN UU Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Permendikbud Nomer 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD Permendikbud Nomer 146 tentang Kurikulum PAUD Pedoman Penyusunan KTSP PAUD Tahun 2013 PAUD Dst ... VISI SATUAN PAUD Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh Satuan PAUD. Visi yang dirumuskan dapat menjadi motivasi bagi semua fihak yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD. Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan. Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksana pendidik, tenaga kependidikan, dan warga satuan lainnya yang ada di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin diwujudkan Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meraih cita-cita bersama baca contoh visi misi dan pengembangan kurikulum PAUD CONTOH VISI TK "AL-FIRDAUS" Sehat, Cerdas, Kreatif, Mandiri, Ceria, dan berakhlak mulia MISI SATUAN PAUD Upaya umum yang ditempuh oleh satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi yang telah dirumuskan. Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD Menjadi acuan dalam mewujudkan profil anak yang diharapkan oleh satuan PAUD Menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum dan strategi pencapaiannya di satuan PAUD Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD CONTOH MISI TK "AL-FIRDAUS" Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik-integratif. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan berdaya saing nasional. TUJUAN SATUAN PAUD Tujuan satuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang ingin dicapai oleh satuan PAUD. Keterangan Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan dengan lulusan yang diharapkan. Contoh Tujuan Satuan PAUD Mewujudkan anak yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang seimbang pada setiap aspek perkembangannya sebagai bekal mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mewujudkan anak yang sehat, ceria, mampu merawat diri serta peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya Menjadikan anak Alqur’ani dan Islami sejak dini sebagai bekal menjalani kehidupan di masa dewasanya. Lembar Kerja 2 Buatlah Rumusan Visi satuan PAUD Anda ! Buatlah Rumusan Misi Satuan PAUD ! Susunlah Tujuan Satuan PAUD ! KARAKTERISTIK KTSP Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, strategi/model serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD. Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat Nilai/prinsip yang digunakan oleh satuan lembaga Model pembelajaran yang digunakan Kegiatan-kegiatan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD anak CONTOH KARAKTERISTIK KURIKULUM TK "AL-FIRDAUS" Kurikulum Taman Kanak-Kanak AL-Firdaus disusun dengan mengusung nilai-nilai islami sebagai dasar untuk pengembangan karakter peserta didik ... Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Al- FIrdaus menerapkan model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas sebagai pemenuhan densitas main. Sentra yang disiapkan adalah sentra imtaq, sentra balok, sentra bahan alam, sentra persiapan, dan sentra main peran ... STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PAUD Struktur kurikulum Satuan PAUD diturunkan dari kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dengan ditambah kekhasan satuan PAUD atau mengadopsi sebagian kurikulum lain misal dari kurikulum asing. Struktur kurikulum Satuan PAUD berisi Program perkembangan yang terdiri dari 6 bidang perkembangan yakni nilai moral dan agama, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Ranah pengembangan berisi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang ada dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan Kompetensi dasar tambahan yang mewakili kekhasan satuan PAUD. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program kurikulum. baca Struktur Kurikulum Satuan PAUD KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun. Kalender pendidikan diturunkan dari rencana tahunan satuan PAUD. Kalender pendidikan memuat Permulaan tahun ajaran Waktu belajar efektif Hari-hari libur Perayaan hari-hari besar Kegiatan puncak tema Kegiatan pendukung. PROGRAM TAHUNAN Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan penerapan kurikulum yang mendukung perkembangan dan belajar anak secara holistik-integratif baik secara langsung, maupun tidak langsung, yang akan dilaksanakan dari awal tahun ajaran hingga akhir tahun ajaran terdiri dari Kegiatan yang terkait dengan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran awal-akhir bulan, awal-akhir semester, awal-akhir TA Kegiatan penunjang kurikulum mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, dll Kegiatan ke-orang tuaan/parenting yang mendukung kurikulum/ pembelajaran pertemuan orang tua, hari konsultasi, dll Contoh program tahunan PENYUSUNAN DOKUMEN II KTSP PAUD DOKUMEN II Program Semester Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Penilaian/ Evaluasi Perkembangan PROGRAM SEMESTER, RPPM, RPPH DAN PENILAIAN sesi tersendiri Penyusunan program semester, RPPM, RPPH dituangkan dalam Juknis perencanaan pembelajaran Secara rinci penilaian pembelajaran tertuang dalam juknis penilaian pembelajaran baca Contoh RPPM, RPPH PAUD TK RA PENGESAHAN, PEMBERLAKUAN DAN PENINJAUAN KTSP Dokumen KTSP PAUD ditandatangani oleh penyelenggara dan kepala sekolah/pengelola serta disahkan oleh dinas pendidikan setempat yang diketahui oleh penilik/pengawas bidang PAUD Masa pemberlakuan KTSP PAUD dapat disesuaikan dan ditetapkan oleh satuan PAUD KTSP yang telah disusun harus siap untuk selalu ditinjau ulang bila terjadi perubahan kebijakan, jenis program layanan , visi, misi dan tujuan , dsb ... Lembar Kerja 3 Buatlah program tahunan dengan memperhatikan visi, misi dan kekhasan atau keunggulan di satuan PAUD Anda. A. Sejarah Singkat Satuan PAUD RA Perwanida Pamekasan mulai beroperasi pada tahun 2012 tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2012 yang diprakarsai oleh Bapak H. Nurmaluddin, SE, selaku kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan. RA Perwanida diresmikan pada tanggal 21 September 2012 oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur, Drs. H. Sujak. Dengan jumlah murid 22, jumlah guru 10 dan yang ditunjuk menjadi Kepala RA adalah Ibu Nurhasunah, guru MTsN Parteker. Pada tahun 2013-2015 RA Perwanida memiliki 6 rombongan belajar, jumlah guru 18 ditambah satu tenaga kependidikan. Sedangkan kepala RA Ibu Subhanatun pada bulan Juli 2015 yang bersangkutan dipindah tugaskan sebagai guru agama pada SDN Panempan, dan yang ditunjuk untuk menjadi pelaksana tugas kepala sekolah bapak ALIWAFA, sampai sekarang B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga RA Penyelenggara Pengelola guru dan Uraian Tugas 1. Ketua Yayasan PERWANIDA bertanggung jawab dalamPengembangan pendidikan RA Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana. 2. Kepala bertanggung jawab dalam  Pengembangan program Taman Raudlatul Adfal  Mengkoordinasikan guru-guru Taman Raudlatul Adfal  Mengelola administratif Taman Raudlatul Adfal  Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Raudlatul Adfal  Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 5 Ketua Yayasan PERWANIDA Tenaga Adminitrasi Kepala RA Guru RA Guru RA Raudlatul Adfal 3. Guru bertanggung jawab dalam  Menyusun rencana pembelajaran  Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya  Mencatat perkembangan anak  Menyusun pelaporan perkembangan anak  Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting 4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam  Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan peserta didik  Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik  Mengelola sarana dan prasarana Taman Raudlatul Adfal  Mengelola keuangan C. Alamat Dan Peta lokasi Satuan Lembaga RA Alamat RA Perwanida pamekasan Jl. Brawijaya kelurahan jungcangcang, kecamatan pamekasan, kabupaten pamekasan D..Status Satuan lembaga RA izin operasional, akreditasi . RA PERWANIDA telah memiliki izin operasional dari KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PAMEKASAN nomor denga nomos statistik madrasah 101235280556 untuk program Taman Raudlatul Adfal dan dan masih dalam proses akreditasi dari BAN PNF tahun 2017 . KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 6 BAGIAN II DOKUMEN I A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan RA harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Kurikulum RA PERWANIDA memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Kurikulum RA PERWANIDA disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik madrasahRA. Kurikulum RA PERWANIDA disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum RA PERWANIDA juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untukmengukur peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. 2. Dasar Operasional Kurikulum RA PERWANIDA Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan anak Usia Dini Holistik-Integratif Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 7 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik– Integratif. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 pasal 7. 3. Tujuan Penyusunan Kurikulum RA Tujuan Kurikulum Kurikulum RA PERWANIDA disusun sebagai a. Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak. b. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik c. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. B. Visi Misi Dan Tujuan Satuan RA RA PERWANIDA Mewujudkan generasi yang beriman, bertakwa, berahlaqul karimah cerdas, dan terampil RA PERWANIDA  Berupaya menanamkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada anak didik melalui pemgembangan agama islam  Membina dan mempersiapkan insan yang berahlaqul karimah melalui pembiasaan dan suri tauladan dari segenap guru  Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum serta memperhatikan tumbuh kembang dan kemempuan anak  Tertanamnya nilai nilai keimanan dan ketakwaan pada diri anak KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 8 RA PERWANID A dalam mengamalkan syariah  Menjadikan anak yang berahlaqul karimah dalam kehidupan sehari hari  Menjadikan anak yang mampu berkembang sesuai dengan fase perkembangannya C. Karakteristik

sejarah singkat satuan lembaga paud